Berita Daerah

Kajati Sumbar: Padang Pariaman sebagai Pilot Project penerangan hukum program Jaksa Masuk Sekolah (JMS)

Kajati Sumbar Widodo Supriadi memberikan penerangan hukum program Jaksa Masuk Sekolah kepada siswa se-Padang pariaman                                                                                                                                                     

Kajati Sumatera Barat menjadikan Kabupaten Padang Pariaman sebagai pilot project penerangan hukum program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) yang bertempat di SMA 1 Lubuk Alung. Tampak hadir Bupati beserta Ibu Rena Ali Mukhni, Kajari Pariaman beserta Joshia Koni, Kepala SMA dan Siswa se-Padang Pariaman  di SMA 1 Lubuk Alung, Rabu (10/11).

Pada acara penerangan hukum itu, Kajati Widodo mengatakan terdapat dua ikon kejaksaaan saat ini yaitu Pertama, Pembentukan Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Pusat (TP4P) dan Daerah (TP4D). Kedua, Jaksa Masuk Sekolah (JMS).

Dijelaskannya bahwa program Jaksa Masuk Sekolah merupakan program pemerintah pusat yang dicanangkan di seluruh wilayah Indonesia dengan tujuan yaitu pengenalan serta pembinaan hukum sejak dini, sehingga anak-anak bangsa tidak terjerumus dengan pelanggaran hukum, seperti tawuran, narkoba dan masalah kriminal lainnya.

“Ada dua fokus JMS yaitu Penyalahgunaan Narkotika dan Bahaya Poronografi” kata Alumni SMA 3 Madiun itu.

Dikatakanya bahwa di Indonesia, kasus narkoba termasuk extraordinary crime yang memerlukan penangan yang luar biasa pula. Walaupun telah ada bandar narkoba yang telah dihukum mati namun peredaran narkoba tidak pernah berhenti dan pelakunya tidak pernah jera. Hal itu disebabkan karena godaan dan kekuatan uang yang sangat menjanjikan sehingga narkoba sudah masuk keseluruh lini dan profesi.

“Terakhir Fredy Budiman sudah dihukum mati, namun peredaran narkoba masih ada” kata Bapak tiga anak itu.

Ia juga berpesan kepada siswa maupun orang tua agar berhati-hati terhadap orang menitip barang padahal orangnya belum kita kenal. Bisa-bisa kena sial ditangkap oleh Polisi bila ada sweeeping atau razia karena ditemukan narkoba didalam titipan tersebut, kecuali bisa menunjukkan orang yang menitipkan narkoba itu. Sebagai pencegahan bahaya narkoba dan pornografi, butuh perhatian dan peranan seluruh lapisan masyarakat khususnya guru dan orang tua.

“Kalau bisa orang tua sempatnya mencek hp anak-anak sebelum tidur” kata Pria yang ramah itu.

Sementara Bupati Ali Mukhni mengucapkan terima kasih atas kesediaan Kajati beserta Tim Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat dalam memberikan pencerahan dan masukan terhadap penerangan hukum bagi Kepala Sekolah dan Siswa se-Padang Pariaman.

“Melalui Bapak Kajari Pariaman, atas nama pemerintah dan masyarakat, saya ucapkan terima  kasih telah menunjuk Padang Pariaman sebagai pilot project JMS” kata Bupati Ali Mukhni yang opini WTP Murni dari BPK RI tahun 2016 itu.(tim)

Bagikan Artikel