Datangkan Menteri P2MI ke Padang Pariaman, Bupati JKA Dorong Kerja Sama Segi Tiga dangan Kementerian dan UNP.
Padang Pariaman, Selasa (3/5/2025) — Tak ingin melewatkan momen sekecil apa pun dalam rangka pembangunan daerah, Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis (JKA) mengundang langsung Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, untuk berkunjung ke Padang Pariaman.
Kunjungan tersebut berlangsung akrab dan penuh kehangatan. Menteri bersama rombongan disambut langsung oleh Bupati JKA di Rumah Dinas Bupati, Pendopo Karan Aur. Mereka disuguhi makan siang dengan hidangan khas Gulai Kapalo Ikan Kakap—menu favorit sang Menteri.
Dalam pertemuan itu, JKA didampingi oleh Wakil Bupati Rahmat Hidayat, Sekretaris Daerah, para Asisten, Kepala Perangkat Daerah terkait, serta Ketua TP PKK Padang Pariaman.
Menurut Bupati JKA, kehadiran Abdul Kadir bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan bagian dari upaya konkret untuk menjalin kerja sama strategis demi kemajuan daerah.
“Momen sekecil apa pun akan Saya manfaatkan demi pembangunan Padang Pariaman. Kehadiran Menteri, yang juga sahabat dekat Saya, menjadi angin segar, terutama bagi generasi muda yang membutuhkan lapangan kerja,” ujar JKA
Bupati JKA menilai, di tengah keterbatasan lapangan pekerjaan di dalam negeri, menjadi tenaga kerja migran bisa menjadi solusi yang realistis bagi banyak warga. Dalam rangka itu, JKA menyambut baik rencana kolaborasi antara Kementerian P2MI, Universitas Negeri Padang (UNP), dan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.
Turut hadir dalam rombongan, sang menteri Rektor UNP Dr. Ir. Krismadinata, S.T., M.T., dan Senior Eksekutif UNP Prof. Ganefri. Mereka berencana melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kanada dalam bidang ketenagakerjaan migran.
Bupati JKA bahkan menyatakan kesiapannya menyediakan lahan untuk pembangunan sekolah vokasi tersebut. Apalagi UNP telah memiliki lahan strategis di kawasan Tarok City yang dapat dimanfaatkan.
“Ini peluang kerja sama yang sangat menjanjikan untuk mengatasi pengangguran. Pembangunan itu bukan hanya infrastruktur, memberangkatkan tenaga kerja ke luar negeri juga bentuk pembangunan,” tegas JKA.
Menteri Abdul Kadir melihat potensi besar Padang Pariaman untuk dijadikan pusat pelatihan tenaga kerja migran melalui kerja sama segitiga antara kementeriannya, UNP, dan pemerintah daerah.
“Kita akan follow up dalam bentuk pembangunan sekolah vokasi atau lembaga pelatihan yang akan mencetak tenaga kerja terampil dan siap kerja, yang bisa kita kirim ke luar negeri,” ungkapnya.
Dirinya menyebutkan bahwa hingga Mei 2025 terdapat 1,7 juta lowongan kerja di luar negeri, namun baru 297 ribu yang terisi.
Ia menekankan pentingnya kesiapan SDM agar bisa bersaing di pasar global.
“Pemerintah daerah perlu membangun ekosistem pelatihan yang terfokus, mulai dari keterampilan teknis, vokasi, hingga pelatihan bahasa. Pelatihan untuk ke luar negeri sebaiknya terpisah dari pelatihan dalam negeri agar lebih terarah dan maksimal,” jelasnya.