DPRD Kabupaten Kuantan Singingi Kunjungi Padang Pariaman
Parik Malintang (11/02/2014). Wakil Bupati Padang Pariaman Damsuar menerima kunjungan kerja anggota DPRD Kab. Kuantan Singingi (Kuansing) ke Ibukota Kabupaten (IKK) Padnag Pariaman di Pasa Dama Nagari Parit Malintang Kec. Enam Lingkung, Selasa, (11/2).
Rombongan yang terdiri dari Komisi B DPRD beserta staf sekretariat DPRD Kab. Kuantan Singingi berjumlah 18 orang.
Dalam sambutannya, Wabup Damsuar mengekspos kondisi geografis, demografi dan potensi sumber daya alam di Kab. Padang Pariaman.
Wabup menjelaskan bahwa Kab. Padang Pariaman berperan sebagai pintu gerbang Sumatera Barat dengan keberadaan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kecamatan Batang Anai.
"Kabupaten Padang Pariaman memiliki potensi sumber daya alam yang menjanjikan. Saat ini tanaman kakao sebagai ikon daerah yang menjadi kebanggaan masyarakat Padang Pariaman," jelas Wabup Damsuar.
"Kakao telah menjadi ikon daerah Padang Pariaman. Kualitas ekspor dan rasanya sangat enak," kata Wabup Damsuar lagi.
Selain itu Wabup Damsuar juga menjelaskan mega proyek nasional yang berada di Kab. Padang Pariaman. Mulai pembangunan Badan Pelatihan dan Pendidikan Ilmu Pelayaran (BP2IP) dan Pelabuhan di Tiram, Madrasah Insan Cendikia si Sintoga, Asrama Haji, Irigasi Anai II hingga kawasan wisata religius makam Syech Burhanuddin.
"Berkat kegigihan Bapak Bupati Ali Mukhni serta dukungan masyarakat ranah dan rantau maka Padang Pariaman sebagai lokasi strateis pembangunan," kata Damsuar.
Pada kesempatan tersebut Wabup Damsuar juga menitip masyarakat Piaman yang merantau di Kuantan Singingi kepada Pemerintah dan DPRD Kabupaten Kuantan Singingi.
"Kami titip dunsanak kami yang merantau di Kuansing, semoga mendapat tempat yang khusus di hati Pemerintah dan DPRD Kab. Kuantan singingi," kata Wabup Damsuar berharap.
Sementara itu pimpinan rombongan kunker DPRD Kab. Kuantan Singingi, Sardiyono merasa senang dan berterima kasih telah diterima dengan sangat baik oleh Pemkab Padang Pariaman.
Dia menjelaskan antara Kab. Kuansing dan Kab. Padang Pariaman memiliki hubungan yang sangat erat. Karena jumlah mayoritas pedagang di Kuansing didominasi oleh masyarakat Piaman.
"80 persen pedagang di Kuansing adalah urang awak Piaman," kata Sardiyono. Disamping itu Kab. Kuansing sangat bergantung dengan hasil pertanian dari Sumbar untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari. Jadi ketika terjadi kemacetan di jalur Sumbar-Riau maka akan mengancam pasokan bahan pangan dan kebutijan pokok lainnya.
"Untuk itu kami kunker ke Kab. Padang Pariaman dalam rangka studi komparatif ketahanan pangan dan produksi pertanian," kata Sardiyono yang juga Wakil Ketua DPRD Kuansing.
Setelah pertemuan diadakan serah terima cenderamata dan kemudian dilanjutkan dengan peninjauan ke lapangan yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Asisten I Anwar, Kadis Pertanian Yurisman, Kepala Bappeda Taslim, Kabag Pemerintahan Rosihan Anwar, Kabag Humas Hendra Aswara.
ÂÂÂÂÂ