Berita Daerah

Bupati: kewaspadaan menyikapi cuaca ekstrim

Wakil Bupati Suhatri Bur saat melakukan peninjauan Banjir Bandang di wilayah Ulakan beberapa hari lalu                                                                                                                                                                                                                  

Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengimbau seluruh masyarakat Padangpariaman agar meningkatkan kewaspadaan menyikapi cuaca ekstrim di penghujung tahun. Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat yang dirilis melalui laman websitenya,

prakiraan cuaca di Padangpariaman meliputi curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor, kenaikan gelombang air laut berkisar antara 0,25 hingga 0,5 meter yang berdampak pada aktifitas nelayan.

"Kita imbau kepada seluruh masyarakat yang tinggal di kawasan lereng dan tebing agar meningkatkan kewaspadaan. Jika terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi, segera mengungsi, jangan menunggu longsor baru mengungsi," ujar Bupati Ali Mukhni di Kantornya di Parit Malintang, Rabu (16/11)

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui koordinasi BPBD Padangpariaman, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan telah meningkatkan kesiagaan menyikapi ancaman potensi bencana banjir dan tanah longsor hingga bulan Januari 2017.

Terkait penanganan ancaman banjir di sejumlah kawasan, , pihaknyatelah menormalisasi sejumlah sungai di beberapa wilayah Padangpariaman. Normalisasi sungai yang dilakukan, disebutkan telah mampu mengatasi banjir di sejumlah kawasan tersebut.

"Sejak lima tahun terakhir banjir di Padangpariaman jauh berkurang karena sejumlah normalisasi sungai seperti normalisasi Batang Anai, Batang Kalampaian, Batang Mangor di Sunur dan sejumlah kawasan lainnya," terang Peraih Satya Lencana Pembangunan itu. 

Sedangkan untuk sebuah kawasan yang menjadi langganan banjir di salah satu perumahan di Kasang, Ali Mukhni mengatakan ada saluran pembuangan air yang mengecil di perumahan tersebut.

"Persoalannya terletak di saluran air tersebut setelah diperiksa langsung oleh Pak Bupati. Penciutan saluran air tersebut membuat banjir besar di wilayah itu. Namun demikian, pemerintah daerah sedang mengupayakan penganggaran dari pihak provinsi untuk menormalisasi kembali saluran ini," urai Bupati yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara. 

Bupati Ali Mukhni mengaku telah membentuk forum siaga bencana di tiap nagari di seluruh wilayah Padangpariaman yang mendapat pelatihan tekhnis dari BPBD. 

Forum siaga bencana tersebut wajib melaporkan tiap hari kondisi di masing daerahnya melalui SMS langsung ke ponsel bupati, baik saat ada bencana, maupun tidak ada bencana. Oleh sebab itulah, kata Hendra, ketika bencana terjadi TRC BPBD selalu lekas melakukan evakuasi saat terjadi bencana, pihak Dinas Kesehatan mendatangkan tenaga medis dan obat-obatan serta Dinas Sosial menyuplai berbagai kebutuhan pokok dan mendirikan tenda tenda darurat.

"Sejauh ini koordinasi antar SKPD tersebut selalu dievaluasi dalam penanggulangan bencana," kata Alumni Lemhanas itu. 

Ali Mukhni juga mengimbau kepada nelayan agar mengikuti anjuran dari pihak BPBD Padang Pariaman jika diberitahu saat cuaca sangat tidak memungkinkan bagi nelayan untuk tidak melaut karena cuaca diperkirakan dapat mengancam keselamatan jiwa.

"BPBD di sejumlah kawasan pesisir selalu mengabarkan kondisi terkini prakiraan cuaca kepada nelayan. Jika informasi yang disampaikan berbentuk anjuran agar nelayan tidak melaut karena cuaca sangat tidak memungkinkan, diharapkan nelayan mengikuti anjuran tersebut demi keselamatan jiwa," kata Ali Mukhni mengakhiri.(tim)

Bagikan Artikel