M. Taufik: Keluyuran saat Jam Belajar Ditangkap
Kepala Satpol PP M. Taufik memberikan pengarahan pada para pelajar yang tidak masuk sekolah saat tertangkap di Operasi Penertiban Pelajar.                                                                                  ÂÂÂÂÂ
Untuk kesekian kalinya Kantor Satpol PP Kabupaten Padang Pariaman menjaring Para pelajar yang keluyuran, kelayapan pada jam belajar, Operasi Penertiban ini dilakukan dalam rangka menekan angka kenakalan remaja
sekaligus untuk menyelamatkan generasi muda agar tidak terjerumus kepada penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.
Pada tahun 2016 ini, Satpol PP Kabupaten Padang Pariaman telah melakukan Operasi Penertiban Pelajar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Sungai Limau, Kecamatan Lubuk Alung, Enam Lingkung, Nan Sabaris
Setidaknya sebanyak 35 orang siswa telah terjaring dalam razia tersebut. Para siswa tersebut terjaring saat sedang main di Warnet pada jam belajar, saat sedang keluyuran, dan saat sedang berada di warung warung.
Kepala Satuan Pol PP Kabupaten Padang Pariaman M. Taufik, S.Pd. MM mengatakan anak anak yang keluyuran di warnet, di warung warung, di luar area sekolah, tidak lagi menjadi tanggung jawab sekolah karena pihak sekolah hanya bertanggung jawab terhadap siswa yang berada dalam pagar sekolah, sementara umumnya orang tua berfikir setelah pamit untuk berangkat sekolah, anaknya berada disekolah dan belajar.
"oleh karen itulah sebagai kepedulian terhadap dunia pendidikan dan mengurangi angka bolos, dan kenakalan remaja di kabupaten padang Pariaman, kantor Pol PP Kabupaten Padang Pariaman melakukan razia ini,  jadi mereka yang keluyuran saat jam belajar ditangkap†katanya
Selanjutnya, siswa tersebut diserahkan ke pihak sekolah untuk diberikan bimbingan dan pembinaan lebih lanjut. Bahkan, pihaknya meminta para orangtua siswa tersebut untuk menjemput ke Markas Satpol PP dengan tujuan supaya bisa memberikan nasehat kepada anak anaknya.
“kegiatan penertiban ini akan terus berlanjut hingga ke kecamatan lainnya. Jika prilaku kurang baik para siswa tersebut tidak cepat diantisipasi maka dikhawatirkan dapat merusak generasi muda dan mencerminkan wajah kurang bagus terhadap dunia pendidikan di kabupaten Padang Pariaman.†Tambah Taufik (tim)