Pertumbuhan dan Perkembangan anak adalah faktor penting yang menentukan masa depan mereka. Namun, tidak semua orang tua menyadari adanya keterlambatan perkembangan yang bisa berdampak jangka panjang. Deteksi dini menjadi langkah krusial untuk memastikan anak mendapatkan intervensi yang tepat.
Setiap anak memiliki ciri pertumbuhan dan perkembangan yang harus dipantau secara berkala. Jika pertumbuhan bisa dilihat dari bertambahnya berat dan tinggi badan maka perkembangan anak melibatkan kemampuan motorikhalus, motorik kasar, bahasa, sosial dan kemandirian.
Sayangnya, meskipun posyandu rutin melakukan penimbangan , pemantauan perkembangan anak belum dilakukan secara optimal karena masih minimnya pengetahuan kader tentang deteksi dini perkembangan oleh sebab itu kader perlu untuk pembekalan tentang desteksi tumbuh kembang yang akan dilakukan pada saat posyandu.
Berdasarkan survei awal, ditemukan bahwa lebih dari 50% kader memiliki pemahaman yang kurang tentang deteksi dini perkembangan anak. Padahal kader merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat yang berperan dalam memberikan edukasi serta memantau kondisi kesehatan anak-anak dilingkungan mereka.
Deteksi perkembangan anak merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal faktor resiko (fisik, biometik, psikososial) pada balita yang disebutkan juga anak usia dini.
Kegunaan deteksi dini adalah untuk mengetahui penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, upaya stimulasi, dan upaya penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan diberikan dengan indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang. Upaya tersebut diberikan sesuai dengan umur perkembangan anak dengan demikian dapat tercapai kondisi tumbuh kembang yang optimal.
Alat untuk deteksi dini berupa tes skrining yang telah distandarisasi untuk menjaring anak yang mempunyai kelainan dari mereka yang normal. Oleh sebab itu diperlukan kepekaan dari petugas yang melakukan deteksi dini dalam hal ini kader posyandu. Menurut pedoman Deteksi Tumbuh Kembang Balita, macam-macam tes skrining yang digunakan adalah : Pengukuran Berat menurut umur (BB/U), Pengukuran Lingkar Kepala Anak, Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) yang dituju kepada orang tua.