Parik Malintang, Kamis (25/12/2025) — Bupati Padang Pariaman menegaskan komitmennya untuk menjadikan pelayanan kesehatan sebagai salah satu fokus utama dalam masa kepemimpinannya. Penegasan tersebut disampaikan saat membuka Musyawarah Cabang (Muscab) ke-VIII Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Padang Pariaman yang digelar di Hall IKK Parit Malintang.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan pesan dan harapan kepada seluruh tenaga kesehatan, mulai dari dokter, perawat, hingga bidan yang memiliki peran strategis dan bersentuhan langsung dengan masyarakat, khususnya ibu dan anak.
“Sejak awal pemerintahan, saya selalu mengingatkan jajaran kesehatan, baik di puskesmas maupun rumah sakit, jangan sekali-kali menolak pasien dengan alasan apa pun. Entah itu BPJS tidak aktif, BPJS mati, atau alasan lainnya. Pelayanan kesehatan adalah bentuk kehadiran negara yang paling nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Menurut Bupati, pelayanan kesehatan dan pendidikan merupakan dua sektor utama yang harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Padang Pariaman. Oleh karena itu, peningkatan kualitas layanan kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga membutuhkan peran aktif organisasi profesi, termasuk Ikatan Bidan Indonesia.
Ia menyebutkan sejumlah program unggulan daerah di bidang kesehatan yang terus didorong dan membutuhkan dukungan nyata para bidan, di antaranya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Upaya tersebut dilakukan melalui penguatan pelayanan antenatal dan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten, peningkatan deteksi risiko tinggi kehamilan, serta penguatan sistem rujukan maternal dan neonatal.
Dalam suasana hangat, Bupati juga sempat menyelipkan candaan yang mengundang tawa peserta Muscab. “Saya ini orang hukum, kebetulan hari ini Hari Natal, saya sempat berpikir ada kaitannya antenatal care dengan Natal? ternyata tidak ada ya?” ujarnya yang disambut gelak tawa hadirin.
Selain itu, Bupati juga menekankan pentingnya percepatan penurunan stunting melalui intervensi spesifik pada 1.000 hari pertama kehidupan, peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dan balita, pendampingan keluarga berisiko stunting, serta penguatan peran bidan dalam edukasi gizi dan kesehatan keluarga.
Tak kalah penting, ia menyoroti isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Menurutnya, edukasi kesehatan dan gizi bagi perempuan, khususnya calon ibu, menjadi kunci dalam melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas.
“Kalau ibu tidak sehat, hampir bisa dipastikan anaknya juga tidak akan sehat. Di sinilah peran bidan sangat strategis, turun langsung ke masyarakat, memberikan edukasi, pendampingan, dan penguatan kepada keluarga,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, Bupati menyampaikan harapan besar kepada kepengurusan IBI Kabupaten Padang Pariaman yang akan terpilih melalui Muscab ke-VIII ini. Ia berharap kepengurusan baru nantinya mampu menjadi mitra strategis pemerintah daerah, solid secara organisasi, serta semakin aktif berinovasi dalam mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
“Saya berharap IBI ke depan semakin profesional, responsif, dan hadir di tengah masyarakat. Pemerintah daerah siap bersinergi dan mendukung setiap langkah positif demi Padang Pariaman yang lebih sehat dan sejahtera,” pungkasnya.
Muscab ke-VIII IBI Kabupaten Padang Pariaman ini turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dr. dr. Engga, Kepala DPMD Nurhayati, Ketua TP-PKK Ny. Nita Azis, Ketua GOW Ny. Resty Yulandari Rahmat, Ketua DWP Padang Pariaman, Ketua IBI PD Provinsi Sumatera Barat, Ketua IBI Cabang Padang Pariaman, serta pengurus dan anggota IBI se-Kabupaten Padang Pariaman.(Kominfo)