PADANG PARIAMAN, Kominfo (21/12) — Sehari setelah Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menetapkan berakhirnya masa tanggap darurat bencana banjir dan longsor pada Sabtu (20/12), tim verifikasi dan validasi (verval) data kerusakan mulai diterjunkan ke lapangan, Minggu (21/12). Langkah ini dilakukan untuk memastikan data kerusakan benar-benar akurat sebagai dasar penyaluran bantuan dan program pemulihan.
Sebelum turun ke lapangan, puluhan petugas mengikuti pembekalan teknis verval di Kantor Pusdalops Penanggulangan Bencana Padang Pariaman. Pembekalan dipimpin Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Rudi Repenaldy Rilis, yang hadir bersama sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, di antaranya Kalak BPBD, Kadis LHPKPP, Kadis PUPR, Kepala BPKD, Kadisdukcapil, Kadisdikbud, Kadis Kominfo, serta camat Batang Anai dan 2x11 Kayu Tanam.
Dalam arahannya, Rudi meminta seluruh petugas bekerja cermat dan profesional. “Kita harus turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi yang sebenarnya serta mencari informasi mengenai keluarga terdampak. Lakukan verifikasi terhadap data yang ada, dokumentasikan dengan foto dan titik koordinat, lalu perbarui pada Sistem Informasi Data Bencana yang sudah dibangun Kominfo,” ujarnya.
Kepala Dinas LHPKPP, Andri Satria Masri, menjelaskan Tim Verval Data Bencana Tahap I berjumlah 32 personel dan dibagi menjadi delapan kelompok. Tim akan mengunjungi 77 nagari di 17 kecamatan terdampak.
Andri memaparkan, total rumah terdampak mencapai 8.386 unit, terdiri atas 109 rumah hanyut, 187 rusak berat, 287 direlokasi, 205 rusak sedang, dan 2.710 rusak ringan.
“Tugas tim berlangsung selama lima hari, mulai 21 hingga 25 Desember 2025,” kata Andri.
Pelaksanaan verval ini diharapkan mampu menghasilkan data yang lebih akurat untuk percepatan penanganan pascabencana serta langkah rekonstruksi dan rehabilitasi yang tepat sasaran.