Berita Daerah

Padang Pariaman Ikuti Indian Ocean Wave Exercise (IOWave) 2025, Uji Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Tsunami

07-11-2025
Share:
Image Carousel

Padang Pariaman, Rabu 5 November 2025— Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menjadi salah satu daerah yang berpartisipasi dalam Indian Ocean Wave Exercise (IOWave) 2025, latihan kesiapsiagaan tsunami tingkat internasional yang dilaksanakan serentak di berbagai negara pada Kamis, 25 September 2025.

Latihan dua tahunan yang diselenggarakan oleh Intergovernmental Coordination Group for Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG/IOTWMS) ini bertujuan untuk menguji kemampuan 28 negara di kawasan Samudera Hindia, termasuk Indonesia, dalam merespons ancaman tsunami secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.

Pada IOWave 2025, peserta diuji melalui skenario terjadinya gempa bumi berkekuatan 8,9 SR yang berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah pesisir Sumatera Barat, termasuk Kabupaten Padang Pariaman.

 

 

Pelaksanaan kegiatan di Padang Pariaman dipusatkan di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Padang Pariaman, dan dilanjutkan dengan berbagai simulasi di tiga nagari rawan tsunami, yakni Nagari Katapiang, Tapakis, dan Ulakan. Kegiatan ini melibatkan BPBD Padang Pariaman bersama unsur Forum Pentahelix, perwakilan BMKG Padang Panjang, perangkat daerah terkait, relawan kebencanaan, serta masyarakat pesisir.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmat Hidayat, didampingi Ketua TP-PKK Padang Pariaman.

Dalam pelaksanaan IOWave 2025, dilakukan tiga bentuk latihan utama, yaitu:
Table Top Exercise (TTX)
Simulasi berbasis skenario di ruang rapat BPBD Padang Pariaman untuk menguji rantai komando, alur komunikasi, serta koordinasi antarinstansi dalam merespons peringatan dini tsunami.
Uji Komunikasi
Melibatkan nagari-nagari rawan tsunami seperti Katapiang, Ulakan, Tapakis. Peserta mempraktikkan penyebaran dan penerimaan Peringatan Dini Tsunami (PDT) melalui berbagai kanal, termasuk WRS New Generation, handy talky (HT), aplikasi BISS, serta perangkat komunikasi darurat lainnya.
Simulasi Evakuasi


Dilaksanakan di tiga titik lokasi, yakni Nagari Katapiang, Tapakis, dan Ulakan. Masyarakat, pelajar, dan anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dilatih untuk merespons guncangan gempa, mengenali bunyi sirene, dan mengevakuasi diri menuju titik kumpul aman sesuai jalur evakuasi yang telah ditetapkan.
Wakil Bupati Padang Pariaman Rahmat Hidayat menegaskan bahwa pelaksanaan IOWave 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat kesiapsiagaan daerah menghadapi potensi bencana tsunami, mengingat Padang Pariaman merupakan daerah pesisir yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.


“Latihan ini sangat penting untuk memastikan sistem peringatan dini tsunami berjalan efektif, mulai dari BMKG hingga ke masyarakat. Melalui kegiatan ini, kita ingin memastikan seluruh unsur — pemerintah, masyarakat, dan relawan — benar-benar siap dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat,” ujar Rahmat Hidayat.


“Tujuannya adalah membangun masyarakat Padang Pariaman yang tangguh dan tsunami ready, dengan sinergi yang kuat antara BMKG, pemerintah daerah, dan masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan IOWave 2025 di Padang Pariaman berjalan lancar dengan partisipasi aktif seluruh pihak. Hasil evaluasi dari latihan ini akan menjadi bahan penting untuk memperkuat sistem mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana di masa mendatang (kominfo)