page loader

Berita Daerah

Nagari Pakandangan Peduli Pendidikan Demi Generasi Penerus Bangsa

25-09-2020
Share:
Image Carousel

Bangunan yang terlihat agak lapuk ini masih berdiri secara perkasa di belakang pasar Pakandangan. Ya, bangunan ini adalah kantor Wali Nagari Pakandangan. Kantor yang menjadi saksi beberapa prestasi dan inovasi yang telah di agungkan oleh beberapa Wali Nagari terdahulu. Bangunan ini telah ada sejak zaman Belanda dan juga merupakan warisan Belanda yang karenanya terlihat seperti bangunan kuno dengan bentuk atap gonjong yang menjadi ciri khas rumah adat Sumatera Barat. Kini bangunan yang juga melahirkan slogan “Pakandangan Emas” ini akan beranjak mencari pijakan baru dan membangun bangunan yang lebih luas yang tentunya meninggalkan tempat semula bengunan ini berada. “Tanah ini adalah aset negara jadi bangunan ini tak boleh direnovasi dan diubah , sebagai gantinya untuk mencari tempat baru maka dananya disediakan oleh Menteri Dalam Negeri, sedangkan tanahnya bisa dicari sendiri oleh Wali Nagari dan pajaknya tahun 2017. Mencari tanah ini saja kami melakukannya selama 2 tahun, karena pencarian tanah ini membentuk tim pencarian tanah yang diketuai oleh Usman Muckhtar.” Ujar Drs Nasyaruddin, SH selaku Wali Nagari Pakandangan sekarang. Di Desa Pakandangan terdapat lima korong, diantaranya : 1. Korong Pasar Pakandangan di Pusat 2. Korong Sarang Gagak di Utara 3. Korong Kampuang Paneh di Selatan 4. Korong Ringan-ringan 5. Korong Tanjuang Aur Dalam sebuah jabatan tentu harus melahirkan inovasi-inovasi yang berguna dan memberi manfaat untuk masyarakat yang dipimpinnya. Begitu juga dengan Drs Nasyaruddin SH yang sekarang menjabat sebagai Wali Nagari Pakandangan. Beliau mempunyai beberapa program kerja dan inovasi yang tentunya sangat berguna, terlebih semenjak adanya serbuan dari pandemi Covid-19 beliau melahirkan inovasi-inovasi yang tentunya berguna untuk masyarakat yang butuh bantuan dalam keadaan pandemi ini. Salah satu inovasi yang dilahirkan beliau diantaranya adalah Kampus Nagari yang akan dibangun di Korong Tanjung Aur. Kampus Nagari Pakandangan ini bukanlah seperti kampus biasa, kampus ini merupakan kampus yang memfasilitasi anak-anak daerah seperti siswa dan mahasiswa yang sedang menjalani proses sekolah dan perkuliahan secara daring. Kampus Nagari inilah yang memfasilitasi siswa dan mahasiswa untuk mempermudah jalannya proses pembelajaran. Nagari Pakandangan adalah satu-satunya nagari yang menelurkan Kampus Nagari ini. Kampus Nagari ini memiliki tujuan dasar yaitu membentuk KOBEDA (Kelompok Belajar Daring). Kelompok Belajar Daring ini telah dilaunching sebulan yang lalu secara daring oleh Gus Menteri Desa dan Mas Menteri Pendidikan dan Budaya. Setelah launching, program yang juga diadakan oleh 14 nagari lainnya di Sumatera Barat ini juga perlu dipersiapkan agar tercapainya program kerja yang sistematis dan terstruktur. Dalam rangka persiapan ini, Wali Nagari beserta jajarannya akan didampingi oleh Universitas Andalas Padang yang akan diwakili oleh Direktur Nagari Development Center yang diketuai oleh Dr. Ir. Erigas Eka Putra, MS yang mana beliau juga merangkap sebagai Asisten Rektor. Dalam Kampus Nagari ini beliau berperan sebagai Pembimbing dan Tim Ahli. “Kelompok belajar daring ini telah dibentuk strukturalnya yang diketuai oleh Ahmad Rusdi. KOBEDA ini tidak hanya diikuti oleh mahasiwa, tetapi juga bisa diikuti oleh pelajar SLTA. Bahkan Sumatera Barat ini akan menjadi contoh bagi desa-desa yang ada di Indonesia karena yang mencetuskan program ini adalah Universitas Andalas yang ada di Sumatera Barat.” Ujar pria kelahiran tahun 1953 ini. Dalam pengelolaannya kampus ini akan dipandu dan diurus oleh delapan tim ahli dinataranya Dr. Ir. Erigas Eka Putra, M.S.,, Dr. H. Zulwardi Dt. Bagindo Kali, Dr. H. Hasanudin, Dr. H. Starifudin, Dr. Rafni Abdullah, Drs. Sutan Darmawi, S. Pd., dan Dr. H. Marnis Abdullah Dr. Ir. Erigas Eka Putra, MS (NDC) juga mengatakan bahwa Kampus Nagari Pakandangan menjadi Model untuk Indonesia. Karena itu, hal ini menjadi pencapaian yang luar biasa bagi Nagari Pakandangan untuk membutikan bahwa nagari ini juga memiliki pengaruh yang besar dan kuat. Inovasi lain yang telah dibuat adalah WNC (Wali Nagari Cup) dimulai tahun 2017. WNC ini merupakan program yang dikeluarkan untuk mempererat hubungan warga antar korong yang ada di Pakandangan. WNC ini memiliki tuan rumah yang setiap tahun di rolling yang biayanya berasal dari nagari. “WNC ini sangat ramai dihadiri oleh warga yang ada di korong daripada pertandingan yang dilakukan diluar. Karena dalam pertandingan ini warga-warga ikut beramai-ramai memberikan semangat dengan keriuhan yang menggelora” lanjut Nasyaruddin yang juga menjabat sebagai Direktur Lembaga Kursus dan Pelatihan CILCI Parit Malintang. Bebrapa program kerja lain yang telah diadakan adalah : 1. Yatim tersenyum Program ini berguna untuk membantu anak-anak yatim yang kenyataanya memiliki ekonomi sulit untuk memenuhi kebutuhannya. Yatim tersenyum ini bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan sekolah anak-anak yatim agar terpenuhnya hak mereka untuk mengenyam pendidikan sekolah tanpa susah-susah memikirkan biaya sekolah dan perlengkapan sekolah. 2. Pakandangan Pintar Program ini guna membentuk masyarakat yang cerdas dan berkompeten. Dalam hal ini Nasyaruddin menuturkan bahwa program ini akan mengajarkan program bahasa seperti Bahasa Inggris dan bahasa lainnya. Dengan Bahasa Inggris sebagai tujuan utama, maka Pakandangan Pintar akan berbentuk seperti Kampung Iggris yang ada di desa-desa lain di Indonesia. 3. BUMNAG (Badan Usaha Milik Nagari) BUMNAG ini juga menjadi percontohan di Indonesia. Dijuluki sebagai “Pakandangan Emas” karena merupakan BUMNAG pertama yang ada di Kabupaten Padang Pariaman. BUMNAG ini telah memiliki 5 unit usaha, diantaranya : - Unit Simpan Pinjam Syariah Dalam hal ini juga memiiki beberapa program seperti : a. TAIFI (Tabungan Idul Fitri) b. TAKWA (Tabungan Untuk Korban dan Wakaf) c. TASDIK (Tabungan Persiapan Pendidikan) d. TAHANAH (Tabungan Haji dan Umrah) e. TAUNI (Tabungan Untuk Nikah) - Unit Bank Sampah Sampah yang telah dikumpulkan dari beberapa warga ini akan diolah menjadi sesuatu yang berguna seperti minyak tanah, bensin, pupuk organik. Serta sampah sabuik kelapa untuk souvenir dan seni rupa. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan ini tentunya juga merupakan ajang motivasi untuk masyarakat Pakandangan dalam membangun negeri yang bersih dan nyaman. - Unit Usaha Pertanian Dalam unit ini, Nasyaruddin turut menjelaskan bahwa jagung merupakan usaha pokok yang ada dalam Unit Usaha Pertanian ini. Dalam jabatan pemerintahan Drs Nasyaruddin, Nagari Pakandangan juga memiliki beberapa prestasi yang tentunya menjadi tolak ukur keberhasilan bagi suatu negeri yakninya Penghargaan dari Kementerian Perdagangan RI 2019 Dalam hal ini, Pasar Pakandangan yang berlokasi di dekat Kantor Wali Nagari ini mendapatkan gelar sebagai Pasar Tertib Ukur. Prestasi ini tentu bukan hanya didapatkan dari usaha seorang semata, tetapi juga dari kerjasama warga dengan Wali Nagarinya.(YS/HumPro_PP)