Jakarta, 18 November 2025 — Kegiatan Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Angkatan II Tahun 2025 resmi ditutup. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan pentingnya para kepala daerah meninggalkan praktik lama yang tidak produktif, termasuk tindakan koruptif, serta membangun integritas dan profesionalisme dalam kepemimpinan.
Menurut Wamendagri, para kepala daerah hari ini menghadapi tantangan yang berat, mulai dari penyelarasan program prioritas nasional, peningkatan pertumbuhan ekonomi, hingga perbaikan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Karena itu, dibutuhkan tipe kepemimpinan yang efektif, adaptif, dan berorientasi pada integritas.
“Kita minta kepala daerah meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama dan menjauhi praktik korupsi. Fokusnya harus pada membangun integritas,” tegas Bima Arya.
Gubernur Lemhannas RI, TB Ace Hasan Syadzily, menjelaskan bahwa KPPD Angkatan II berlangsung sejak 5–18 November 2025. Program ini mencakup rangkaian pendidikan di Lemhannas RI, Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP) di Singapura, serta Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri. Para peserta mempelajari tata kelola pelayanan publik, termasuk pendidikan, kesehatan, pengelolaan sampah, dan transportasi, serta menerima pengarahan langsung dari sejumlah tokoh penting di Singapura.
Seluruh peserta KPPD juga diwajibkan menyusun rencana aksi (action plan) yang akan dimonitor bersama oleh Lemhannas RI, Kemendagri, dan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC).
Di antara para peserta, Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis menyampaikan rasa bangga dan antusiasmenya mengikuti seluruh rangkaian KPPD 2025.
“Satu kata: keren. Saya belajar banyak tentang peran dan sikap pemimpin, bagaimana mengambil keputusan, dan bagaimana memimpin dalam berbagai situasi,” ujarnya bersemangat.
JKA menegaskan bahwa seluruh ilmu yang diperolehnya sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman saat ini.
“Pembelajaran ini memperkuat komitmen saya untuk memimpin Padang Pariaman dengan lebih adaptif, responsif, dan berorientasi pada hasil,” tegasnya.
Ia menyampaikan bahwa berbagai materi yang diterima selama KPPD akan segera diterapkan, terutama dalam peningkatan kualitas pelayanan publik, penguatan birokrasi, serta percepatan pembangunan daerah.
KPPD Angkatan II merupakan program kolaborasi antara Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), Low Tuck Kwong Foundation, Lemhannas RI, Kemendagri, serta LKYSPP, National University of Singapore.
Selama mengikuti pelatihan di Singapura, peserta mendapat materi kelas dan melakukan kunjungan lapangan ke berbagai institusi yang menjadi rujukan tata kelola modern, di antaranya: TuasOne Waste to Energy Plant, Punggol New Town, ST Engineering InnoSuite, ITE College East, Singapore City Gallery, Marina Barrage
Peserta juga menerima pemaparan tentang reformasi pendidikan, transformasi layanan kesehatan, inovasi digital governance, dan praktik tata kelola kota yang efektif.
Salah satu sesi paling berkesan adalah Closing Dialogue bersama Coordinating Minister for Public Services sekaligus Minister for Defence Singapura, Chan Chun Sing. Dalam dialog tersebut, Chan Chun Sing menekankan pentingnya kepemimpinan adaptif, ketahanan institusi, serta profesionalisme birokrasi dalam menghadapi tantangan global dan lokal.
Upacara Penutupan KPPD Angkatan II Tahun 2025 digelar di Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, dan dihadiri langsung oleh Gubernur Lemhannas RI, Wakil Menteri Dalam Negeri, Direktur Purnomo Yusgiantoro Center, Kepala BPSDM Kemendagri (Kominfo)